Transaksi dengan Mata Uang Lokal
by admin1
Di lingkungan sekolah, transaksi keuangan dilakukan dengan mata uang lokal. Bukan rupiah. Belajar literasi keuangan.
Jurnalis: Isro
Kampung belajar Bina Putera punya mata uang sendiri. Bukan Rp, tapi Bp. Mata uang ini hanya berlaku di lingkungan sekolah. Semisal untuk bayar di kantin, koperasi dan transaksi lainnya. Tidak berlaku di luar.
Penggunaan mata uang lokal ini memiliki beragam tujuan. Di antaranya, menjadi wahana untuk memahamkan anak tentang ekonomi makro, seperti tentang konsep uang beredar, serta berbagai teknis moneter seperti nilai tukar, kurs, mata uang menguat atau melemah, money changer dan lain sebagainya. Meski bentuknya sederhana, tapi mata Uang Bp sudah tiga tahun digunakan sebagai media pembelajaran.
Anak-anak yang mau bertransaksi, menukarkan Rp nya ke money changer. Petugas money changer adalah siswa yang diberi tugas secara bergiliran. Dia menempati ruang kecil di pojok kantin. Kurs normal Bp1 adalah Rp1.000. Jadi kalau beli gorengan seharga Rp1.000, cukup dengan Bp1. Kadang kurs dinaik turunkan sebagai upaya meningkatkan pemahaman siswa.
Selain terkait dengan perekonomian secara langsung, transaksi dengan mata uang lokal ini juga mengajarkan siswa untuk disiplin manaati peraturan yang sudah di tetapkan oleh sekolah. Selain itu siswa dapat memiliki pengalaman yang lebih dari sebuah transaksi.
Tidak hanya siswa yang menggunakan mata uang Bp tetapi seluruh dewan guru termasuk pedagang, siswa dari luar dan pengelola bank ikut serta menggunakan alat transaksi tersebut jika berbelanja di Food Point, kantinnya sekolah. (IRO)
Recommended Posts
Diskusi TV Digital
Februari 13, 2021
Food Point: Kantin Ramah Lingkungan
Maret 11, 2020
Belajar Kehidupan dari Hidroponik
Maret 11, 2020