Eh, Ada Bule From Garut Pojok

Eh, Ada Bule From Garut Pojok
by

Siapa bilang anak kampung tak berani bercas-cis-cus bicara bahasa Inggris. Soal benar tidak lain soal, yang utama berani dulu. All right?

 

Jurnalis: Lia Amelia

 

Pagi-pagi di bawah rumpun bambu terdengar obrolan yang asing. Agak ribut tapi entah apa yang dibincangkan. Oo.. that is The English Club. Ya, anak-anak English Club rupanya sedang berlatih berbicara bahasa bule. Sayangnya karena gerimis, mereka pindah ke dalam ruang kelas. Tampak lelaki muda dengan senyum mengembang membimbing mereka. Anak-anak memanggilnya Mas Bas. Dipanggil Mas karena ia kuliah di Jawa, meski aslinya dari kampung sebelah, dan alumni Bina Putera juga.

Kegiatan dua kali sepekan ini memang aktivitas sesuai minat di luar jam reguler Bahasa Inggris. Jadwal mereka Rabu sore dan Sabtu pagi. Setiap pertemuan pembelajaran akan disesuaikan dengan tema antara lain vocabulary, grammar, listening, dan speaking. Tema tersebut akan terus berulang dari awal. Suasana gembira tampak dari wajah mereka, dan Mas Bas berusaha membangun susana kelas yang nyaman dengan menyelipkan metode permainan di sela-sela aktifitas belajar.

Kegiatan English Club diharapkan, membuat siswa tidak buta dengan hal yang berbau Bahasa Inggris dan bertujuan agar mereka dapat bersaing di era global. Dan ke depan tidak ada lagi yang memandang sebelah mata pada anak kampung. Bagaimanapun modal utama adalah keberanian. Terlebih banyak di antara teman-temannya juga yang menganggap kegiatan ini mubazir. “Ah, kapan kamu mau ke luar negeri, gak perlu itu,” begitu sering kali anggapan kebanyakan anak yang lain.

Namun tak dapat dipungkiri, Bahasa Inggris makin dibutuhkan sekarang ini. “Kalaupun tidak ke luar negeri, jangan sampai karena tak bisa berkomunikasi kita dirugikan,” ungkap Mas Bas. Terlebih ia menggambarkan makin banyaknya tenaga kerja asing yang datang ke Indonesia karena kita kalah bersaing, khususnya dalam kemampuan berbahasa.

Bahasa Inggris memang sudah menjadi bahasa dunia. Di masa datang akan sangat dibutuhkan, Jadi, jangan menyia-yiakan peluang yang ada di depan mata, karena sekolah telah membuka peluang kepada seluruh peserta didik untuk mengembangkan diri dengan bidang yang diminatinya. Yakinlah apa yang kita pelajari pada saat ini, pada suatu saat nanti akan berguna. Good job friend. (LAL)

 

Share

Sekolah Menengah Atas yang mengusung pembelajaran dari pengalaman hidup nyata yang dipraktekkan dalam keseharian.

Recommended Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *