Menegangkan, Sidang KTI
by admin1
Sidang karya tulis ilmiah (KTI) bagi kelas XII digelar. Tahap pertama diikuti 20 siswa. Menegangkan, tapi memberi makna.
Jurnalis: Mira Agustina
Menjelang Ujian Nasional, biasanya siswa disibukkan dengan persiapan dan bimbel. Tapi tidak demikian di SMA Bina Putera kali ini. Mereka sibuk mengerjakan projek berupa Karya Tulis Ilmiah dengan judul yang sesuai dengan jurusan yang diambil. Persis seperti skripsinya mahasiswa.
Untuk menyusun KTI mereka diberi waktu selama dua minggu. Sebelumnya telah dibekali dengan penjelasan teknis penyusunan KTI. Projek ini merupakan tugas wajib bagi kelas XII karena sebagai salah satu persyaratan untuk kelulusan. Jadi mereka harus punya pengalaman bagaimana menyusun karya tulis.
Suka dan duka dialami oleh peserta. Dari mulainya kurang alat (laptop) hingga revisi yang berulang kali dari pembimbing yang mereka anggap menyulitkan. “Sedih banget kalo udah selesai nge-print terus direvisi eh banyak yang salah, terus karya kita di coret-coret. Harus nge-print lagi jadi pengeluaran makin nambah” Tutur Apika.
Setelah berminggu- minggu mempersiapkan KTI dan mengalami suka duka dalam penyusunannya. Kini tiba saatnya sidang KTI. Sidang ini dibagi menjadi dua gelombang. Gelombang pertama dilaksanakan pada hari Kamis, 5 Maret 2020, yang berlangsung selama satu minggu. Dan gelombang kedua akan diadakan setelah USBN.Hari pertama, 20 peserta mendapat kesempatan pertama.
Bagi peserta yang mendapatkan sidang sesi pertama mereka terlihat sangat sibuk dan tegang.. “Perasaan saya menghadapi sidang ini tu gelisah, grogi, deg-degan karena ini pertama kalinya saya sidang, semoga saja mendapatkan penguji yang pengertian,” ujar Abi sebagai peserta sidang dalam sesi pertama.
Untuk penguji sendiri terbagi menjadi beberapa kelompok yang telah disesuaikan. Setiap peserta akan diuji oleh dua penguji. Dalam kriteria pengujian, penguji akan menguji kesesuaian isi dengan judul, penguasaan siswa dalam materi yang telah di buatnya, dan kelancaran dalam persentasi.
“Diadakannya projek ini agar siswa bisa menulis dengan baik, dan bisa menuangkan idenya menjadi sebuah karya tulis dan bisa mempertanggungjawabkan tulisannya,” demikian penjelasan Wawan Setiawan Kepala Sekolah selaku penanggungjawab. (MRA)
Recommended Posts
Diskusi TV Digital
Februari 13, 2021
Food Point: Kantin Ramah Lingkungan
Maret 11, 2020
Belajar Kehidupan dari Hidroponik
Maret 11, 2020